Hasil foto thorax terakhir tgl 6 juni, sehari
sebelum keluar dari rumah sakit menunjukan bahwa masih ada infiltrat (bercak
putih) di paru-paru, yang artinya masih butuh perawatan lebih lanjut, masih
butuh istirahat hingga sampai benar-benar full pulih. Namun sudah jauh lebih
baik dibandingkan dengan foto thorax tgl 1 Juni yang hampir seluruh paru-paru
masih penuh dengan infiltrat. Mungkin butuh waktu yang cukup lama untuk paru-paru
ini. Jadi untuk sementara waktu belum bisa
olahraga yang berat-berat dulu. Paling untuk sementara hanya bisa jalan santai
aja, belum bisa lari-lari lagi nih, apalagi untuk naik gunung. Padahal kemarin
jauh hari uda rencana bulan Juli mau naik Gn. Gede, dan bulan 8 mau naik Gn.
Talamau, tapi tampaknya semua rencana
ini harus dicancel untuk sementara waktu
sampai kondisi paru-paru memungkinkan.
Sekilas info, untuk total biaya selama 21
hari (tgl 18 Mei – 7 Juni, nb. Pihak rumah sakit hitungnya 20 hari), total
biaya yang dihabiskan adalah sebesar Rp. 167.941.300 (seratus enam puluh tujuh juta
sembilan ratus empat puluh satu ribu tiga ratus rupiah). Mahal? Yach… biaya
untuk pengobatan Covid-19 emang sangat mahal sekali. Benar-benar mahalnya ga
masuk akal, tapi yach… begitulah biayanya. Beruntungnya semua biaya saya di
full cover oleh pihak asuransi swasta, jadi saya tidak bayar satu rupiah pun
juga.
Di sini saya mau berbagi informasi tentang
pentingnya asuransi itu. Saya bukan agent asuransi, jadi Anda tidak perlu takut
saya akan terus mengikuti anda untuk menawarkan Anda asurasni. Saya sendiri
mempunyai beberapa asuransi, mulai dari asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan
asuransi penyakit kritis. Total saya pribadi mempunyai 3 asuransi, belum
termasuk punya orang tua saya. Menurut pribadi
saya, asuransi itu benar-benar sangat penting sekali. Topik tentang asuransi
ini tentu jadi kontroversi bagi beberapa orang, ada yang menganggap asuransi
itu tidak penting, asuransi itu bikin rugi, asuransi itu penipuan, dll. Terlepas
dari semua itu, bagi saya pribadi, asuransi adalah bentuk cinta diriku untuk
diriku sendiri, dan juga bentuk cinta diriku untuk keluargaku.
Saya pribadi sudah 3 kali mengajukan klaim
asuransi, pertama ketika saya jatuh dan cedera main basket, yang kedua tahun
lalu ketika aku mendadak sakit asam lambung (tukak lambung akut), dan kali ini
yang ketiga kalinya yaitu kena Covid-19.
Punya asuransi untung atau rugi? Ini
kembali tergantung pada persepktif kita masing-masing. Saya rasa tidak ada orang
yang mau sakit dan mendapatkan keuntungan dari klaim asuransi. Saya lebih memilih
untuk tidak pernah klaim asuransi sama sekali dari pada harus untung dari klaim
asuransi. Karena menurut saya kesehatan itu adalah yang terpenting di atas
segalanya. Jadi kalau ada yang anggap kita klaim asuransi itu untung, saya
pribadi tidak setuju, itu sebenarnya rugi… yach, rugi secara kesehatan kita.
Lalu kalau gitu kenapa gw masih beli begitu banyak asuransi? Jawabannya karena gw
sayang ama diri gw sendiri. Asuransi itu bukan tentang investasi untung rugi,
tapi lebih ke arah proteksi. Jika Anda sayang diri Anda sendiri, maka belilah
proteksi untuk diri Anda sendiri.
Tidak ada orang yang beharap dirinya
sendiri sakit, sama seperti gw juga tidak pernah berharap diri gw sakit. Tapi
yang namanya sakit bisa datang kapan saja tanpa diundang. Bayangkan diriku yang
hidup bagaikan atlet ini aja bisa sakit. Kalau lu merasa dirimu sehat, imum lu
tinggi, gw bilang lu belum tentu lebih sehat dari gw. Gw sangat menjaga pola
makan dan diet gw, gw ini olahraga tiap hari 7-10km, sesekali lari 15-20km. Ini
rutin gw lakukan minimal 5 hari seminggu, bahkan kadang 7 hari seminggu. Orang
yang ga terbiasa lari, jangankan 7-10km, lari 2km aja lu coba dulu dech rasakan
gimana rasanya. Dan orang seperti gw ini aja bisa jatuh sakit tanpa diundang,
bagaimana dengan orang yang tidak pernah menjaga kesehatannya? Gw ga tahu lah…
apakah emang diriku yang terlalu lemah sehingga gw bisa sakit gitu.
Jadi kesimpulannya, tidak ada orang yang
berharap bisa sakit, tapi sakit itu bisa datang kapan aja. Dan apakah kita siap
atau rela untuk membayar tagihan rumah sakit yang super mahal itu? Jika anda
rela membayar sendiri, maka silakan aja. Tapi saya termasuk orang yang sayang
dengan hasil kerja keras saya, masa uang
hasil kerja keras saya habiskan hanya untuk biaya rumah sakit? Apalagi kalau
kena penyakit kritis? Berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan? 1M atau 2M? Tentu
tidak ada yang mau sakit, tapi kembali lagi saya ulangi, sakit itu bisa datang
kapan aja tanpa diundang.
Saya pribadi mempercayakan semua asuransi
saya pada seorang teman, seorang sahabat sejak SD, yang telah menjadi agent
asuransi swasta selama belasan tahun. Teman saya ini sangat profesional dan
berdedikasi tinggi terhadap nasabah dia. Jika ada diantara teman-teman yang
berminat untuk membeli asuransi, atau sekedar tanya-tanya tentang asuransi, saya
sangat merekomendasikan teman saya ini. Saya yakin saudara Khien Tong akan
memberikan pelayanan yang terbaik untuk teman-teman semua. Saudara Khien Tong
bisa dihubungi di nomor WA/Telp +6281310120367 atau di IG @prudential_atong atau
di facebook Atong Hong. Silakan walau hanya untuk sekedar bertanya-tanya atau
konsultasi tentang polis asuransi yang sudah Anda miliki, saudara Khien Tong
adalah profesional dibidangnya yang selalu siap melayani Anda.
Akhir kata, terima kasih atas doa dan
perhatian dari teman-teman semua selama saya berada di rumah sakit, akhirnya
saya bisa keluar rumah sakit juga setelah lebih kurang 3 minggu di opname. Ingat,
kesehatan itu jauh lebih berharga dari apapun juga di dunia ini. Salam sehat selalu
untuk semau teman-teman.
Posting Komentar