Donor Plasma Konvalesen

Well, akhirnya 3 minggu lebih setelah keluar dari rumah sakit, aku menuntaskan salah satu target yang aku tentukan ketika aku masih berada di rumah sakit kemarin, yach.. donor Plasma Konvalesen untuk pasien Covid-19 yang membutuhkan.

Sebenarnya sejak minggu kemarin saya sudah ada yang minta donor, dan saya sudah coba ke PMI, tapi berhubung karena waktu itu saya masih ada konsumsi obat untuk menurunkan fungsi hati, akhirnya harus ditunda beberapa hari lagi. Sampai tgl 5 Juli kemarin, akhirnya aku ke PMI lagi untuk pemeriksaan kelayakan donor Plasma Konvalesen.

Setelah melalui pendaftaran dan serangkaian pemeriksaan darah, mulai dari HB, gula darah, kekentalan darah, antibodi covid, dll, akhirnya saya dinyatakan boleh donor Plasma Konvalesen. Namum masalah lain muncul lagi, karena salah satu syarat untuk bisa donor Plasma Konvalesen adalah harus memenuhi syarat berat badan 55kg ke atas.

Ketika ditimbang berat badan saya hanya 56kg, dengan pertimbangan ditambah sepatu, baju, dll, berat badan bersih saya diperkirakan mungkin hanya pas-pasan 55kg aja. Jadi kalau untuk pengambilan plasma konvalesen secara langsung melalui mesin mungkin agak dipaksakan. Cara pengambilan plasma konvalesen agak berbeda dengan pengambilan darah secara konvensional. Pengambilan plasma konvalesen biasanya menggunakan mesin yang mengekstrat langsung plasma konvalesen dari darah kita, lalu sisa cairan darah yang lainnya langsung dikembalikan lagi ke dalam tubuh kita.

Berhubung pasien yang sedang membutuhkan donor itu sudah sedang di ICU dan dalam keadaan kritis, dalam kondisi sangat membutuhkan transfusi plasma konvalesen, akhirnya diputuskan saya tetap boleh donor plasma konvalesen, namum tidak dengan menggunakan mesin secara langsung, tapi melalui donor darah secara konvensional, baru kemudian darahnya diolah lagi oleh pihak PMI, diekstrat plasma konvalesennya untuk diberikan kepada pasien yang membutuhkan. 

Ketika proses pengambilan darah, saya sempat bertanya kepada suster yang membantu saya berapa jumlah pendonor plasma konvalesen harian saat ini, katanya sich tidak lebih dari 200 orang, dan itu pun tidak semua orang memenuhi syarat, ada yang darahnya terlalu kental, ada yang antibodinya tidak memenuhi syarat, dll, jadi yang tersisa utk bisa donor plasma konvalesen itu paling hanya sisa sekitar 100an aja. 

Lalu berapa permintaan akan kebutuhan plasma konvalesen? Saya tidak tahu angka pastinya, tapi menurut suster yang membantu saya, hanya untuk HARI ITU saja sudah ada sekitar 500an antrian pasien yang meminta donor plasma konvalesen. Yach... hanya hari itu aja, belum termasuk hari-hari sebelumnya. Artinya yang masuk antrian hari itu, harus menunggu yang lebih duluan antri di hari-hari sebelumnya. Bisa nunggu berapa ribu antrian yach? Sementara yang lolos untuk bisa donor hanya seratusan saja. 

Sekali lagi di sini saya ingin berbagi pengalaman pada teman-teman bahwa covid-19 itu nyata dan benaran ada disekitar ktia. Mungkin Anda pernah terpapar covid-19 tanpa gejala dan tidak merasakan adanya keluhan apa-apa, lalu menganggap covid-19 itu tidak berbahaya. Tapi tahukah Anda tidak semua orang sama, sebagian orang terkena covid-19 dengan gejala yang parah, yang mungkin bisa mengancam nyawa. Saya sendiri ketika lagi drop, benar-benar merasakan sangat menderita, saturasi saya sempat turun di angka 80-83, demam tinggi 38,3 - 39 derajat, dan detak jantung sempat jatuh di angka 38-40, sangat lemah sekali, saya sampai merasakan detak jantung saya seperti mau berhenti, dan merasakan betapa dekatnya saya dengan kematian itu sendiri. Tapi saya beruntung bisa melewati semua itu.

Mungkin masih banyak orang yang menganggap covid-19 itu tidak berbahaya, tapi tahukah Anda bahwa di luar sana banyak orang yang terkena gejala berat dan sedang berjuang di antara hidup dan mati, banyak yang bahkan tidak bisa mendapatkan kamar rumah sakit, dan sedang berjuang untuk mendapatkan kamar rumah sakit guna bisa mendapatkan perawatan yang layak, berjuang bertahan mengantri donor plasma yang antriannya bisa sampai ribuan dan masih belum dapat juga. 

Please, tidak semua orang sama. Mari kita lebih peduli kepada sesama, karena di luar sana banyak orang yang sedang berjuang antara hidup dan mati. Sayangi diri Anda, keluarga Anda dan orang di sekitar Anda. Taatlah pada prokes dan ikutilah instruksi dari pemerintah untuk menghindari keramaian.

Kita semua sedang menghadapi krisis saat ini, mulai dari krisis ekonomi akibat dari pandemi ini, krisis tenaga medis, krisis pandemi, tapi janganlah kita sampai mengalami krisis kemanusiaan. Yach... tolonglah belajar untuk peduli pada sesama, jika Anda tidak takut pada covid-19, masih banyak orang lain yang takut. Jika Anda tidak peduli pada diri sendiri, pedulilah pada orang lain, pada anak istri Anda, pada orang tua Anda. Marilah kita belajar untuk lebih saling peduli dengan belajar untuk lebih taat Prokes saat ini. 

Dan himbauan juga bagi teman-teman yang pernah sembuh dari Covid-19, jika memenuhi syarat, donorkanlah plasma darah Anda, di luar sana ada ribuan orang yang sedang menanti uluran tangan Anda. 

Terima kasih.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama