Tidak terasa kita telah sampai di pertengahan tahun 2022. Rasanya baru kemarin kita semua sibuk mempersiapkan diri untuk menyambut tahun 2022. Tahun 2022 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi kehidupan bisnisku.
Awal memasuki tahun 2022, diriku sudah
dihadapi dengan berbagai tantangan yang sangat berat di awal tahun ini, mulai
dari pengiriman ikan yang macet, karena melonjaknya kasus covid-19 di Vietnam
dan China hingga mengakibatkan aku mengalami kerugian sekitar 970 juta rupiah
di awal tahun ini. Selain itu bisnis yang tidak bisa berjalan selama setengah
tahun ini juga menambah beban ekonomi diriku.
Sebenarnya diriku sudah terbiasa dengan
kondisi untung dan rugi dalam bisnis. Aku bahkan pernah rugi 3 milyar dalam
satu bulan, tapi semua itu tidak terlalu berpengarh besar pada diriku karena
bisnis masih bisa berjalan, yang artinya kerugian sebesar apapun juga, asalkan
bisnis tetap bisa berjalan, semua kerugian akan tertutup kembali seiring dengan
perjalanan waktu. Tapi kali ini benar-benar berbeda karena selain mengalami
kerugian, bisnis juga berhenti selama setengah tahun ini. Setiap bulan aku
masih harus menanggung semua beban biaya hidup, asuransi, kredit rumah, dll.
Semua ini benar-benar membuat diriku cukup stress.
Memasuki bulan Mei dan Juni kemarin diriku
sempat bolak balik Jakarta – Lampung untuk menjajal bisnis lainnya, tapi tetap
saja tidak membuahkan hasil, malah menambah kerugian sebesar lebih kurang 250
juta lagi. Tahun 2022 ini benar-benar menjadi tahun yang berat bagi perjalan
bisnisku.
Baru memasuki awal Juni, bisnis bisa
kembali berjalan walaupun masih sendat-sendat. Setidaknya hhal ini sedikit
banyak cukup membantu kondisi ekonomi yang telah minus selama setengah tahun
terkahir ini. Namun baru berjalan 2-3 kali ekspor langsung terjadi gejolak
perubahan harga di China yang langsung kembali membuat bisnis menjadi macet
lagi, dan pembayaran dari customer juga menjadi tersendat. Benar cobaan yang
sangat menguji ketabahan hatiku.
Walaupun selama pertengahan pertama tahun
2022 ini dipenuhi dengan berbagai gejolak yang mengoncang kehidupan bisnisku,
aku selalu berusaha untuk tetap terlihat tenang dalam menghadapi semua masalah
yang ada. Aku selalu percaya selama kita menjalaninya dengan baik, kelak semua
akan kembali indah pada akhirnya.
Emang sebagai manusia biasa yang belum bisa
sepenuhnya mengontrol reaksi biokimia di dalam tubuhku, terkadang aku juga
masih merasa gelisah dengan kondisi bisnisku yang buruk selama beberapa bulan
terakhir ini. Namum aku selalu berprinsip, jika sesuatu masalah tidak menjadi
lebih baik hanya karena kita stress, lalu buat apa kita menjadi stress
karenanya? Jika dengan kita menjadi bersedih, stress, marah, putus asa, masalah
tidak menjadi lebih baik, kenapa kita harus menjadi sedih, stres, marah dan
putus asa? Kenapa kita tidak menjalani hidup ini apa adanya saja? Why don’t just
we happy go lucky? Yach… walaupun kondisi bisnis sedang buruk dalam beberapa
bulan terakhir ini aku selalu berusaha untuk mengontrol diriku untuk tetap
tenang menghadapi semua ini.
Selama setengah tahun ini aku juga menjadi
lebih aktif dalam aktifitas naik gunung. Aku selalu merasa damai ketika aku
melakukan aktifitas naik gunung ini. Udara pegunungan yang segar dan aktifitas
yang menantang fisik ini selalu membuat adrenalinku bangkit. Selama setengah
tahun terakhir ini aku telah melakukan 8 kali aktifitas naik gunung,
diantaranya ke Gunung Prau, Gunung Sindoro, Gunung Gede, Bukit Panisi, Gunung
Kuta, dan Gunung Betung. Aku merasa aku lebih menemukan diriku ketika aku berada
dalam kesunyian di pegunungan.
Terlepas dari begitu banyaknya tantangan
dan rintangan yang dihadapi selama pertengahan pertama tahun 2022 ini, aku selalu
percaya semua akan berlalu, and everything is gonna be ok. Jika semua masalah
yang begitu berat di pertengahan pertama tahun ini telah bisa dilewati, maka semua
akan menjadi semakin baik lagi kedepannya. Tetap semangat menjalani sisa pertengahan
kedua tahun 2022 ini. Jia you.
Posting Komentar